Jika dua hari raya terdapat dalam satu waktu (hari Jum'at dan Iedain) bagaimana hukumnya sholat di hari tersebut, karna dipagi harinya telah di tegakkan sholat Ied maka apakah wajib bagi laki-laki untuk tetap menegakkan sholat Juma'at di hari tersebut? mari kita simak tulisan ringkas yg kami nukil dari grup telegram dan web penulis sendiri.
عن
عثمان بن المغيرة عن إياس بن أبي رَملة الشامي قال: أشهدتُ معاوية بن أبي سفيان
وهو يسأل زيد بن أرقم قال: أشهدتَ مع رسول الله عليه الصلاة والسلام عيدين اجتمعا
في يوم؟ قال: نعم ، قال: فكيف صنع؟ قال: صلى العيد ثم رخص في الجمعة فقال: (من شاء
أن يُصلي فليصلِّ)
dari Ustman al-Mughiroh dari Iyas bin Abiy Zamlah as-Syami beliau
berkata : "aku telah melihat di zaman Muawiyah bin Abiy Sufyaan beliau
menanyai Zaid bin Arqom, beliau menjawab : "apakah dizaman Rasulullahj terdapat dua hari raya dalam satu hari?
kemudian Zaid berkata : ya, kemudian Muawiyah bertanya : apa yg di lakukan saat
itu? Zaid berkata : "Sholat ied
kemudian ada keringan dalam sholat Jum'at" ( kemudian berkata : “barangsiapa ingin sholat Jum’at maka silahkan dia sholat").[1]
menunjukkan al-Hadist ini bahwasanya :"barangsiapa yg ingin sholat, tak mengapa dia sholat bersama
Imam dan inlah yg lebih afdhol, dan inilah yang dilakukan Nabij , sebagaimana datang dari Abu Hurairoh radhiallahu 'anhu t dari Rasulullah j beliau bersabda :
قَدْ اجْتَمَعَ
فِي يَوْمِكُمْ هَذَا عِيدَانِ فَمَنْ شَاءَ أَجْزَأَهُ مِنْ الْجُمُعَةِ وَإِنَّا
مُجَمِّعُونَ
"Pada harimu ini (Jum 'at), telah
berkumpul dua hari raya. Barangsiapa yang ingin, maka shalat di hari rayanya
ini sudah mencukupi shalat Jum'atnya. Namun kami akan tetap mengerjakan shalat
Jum'at.[2]
dan jika ingin sholat zuhur juga tidak mengapa jika ingin
melakukannya berjama'ah ataupun sendirian dan itu keduanya dilakukan dizaman
Abdullah bin Zubair radhiallahu 'anhuma..
telah di riwayatkan dari Ibnu Abiy
Syaibah dalam al-Mushonaf (8841) telah mengkhabarkan kepada kami Husyaim
dari Manshur bin Zhazhan dari Athoo' beliau berkata :"terdapat dua hari
raya di zaman Ibnu Zubair dan beliau sholat bersama mereka sholat Ied kemudian
sholat zuhur berjama'ah bersama mereka empat raka'at) aku katakan(penulis)sanad
Hadist ini Shohih karna rijalnya rijal Shohihain.
عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ قَالَ صَلَّى بِنَا ابْنُ الزُّبَيْرِ فِي
يَوْمِ عِيدٍ فِي يَوْمِ جُمُعَةٍ أَوَّلَ النَّهَارِ ثُمَّ رُحْنَا إِلَى
الْجُمُعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْنَا فَصَلَّيْنَا وُحْدَانًا وَكَانَ ابْنُ
عَبَّاسٍ بِالطَّائِفِ فَلَمَّا قَدِمَ ذَكَرْنَا ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ أَصَابَ
السُّنَّةَ
“Dari Atha' bin Abu Rabah, ia berkata,
"Ibnu Zubair pernah mengerjakan shalat bersama kami pada hari raya di hari
Jum 'at, di awal hari (pagi), kemudian kami pergi shalat Jum'at, namun ia tidak
keluar kepada kami, maka kami shalat sendiri-sendiri. Ibnu Abbas waktu itu
sedang berada di Tha'if. Setelah datang, kami sampaikan hal itu kepadanya, maka
ia berkata, "Dia telah mengerjakan sunnah”. [3]
dan inilah pendapat yg dipilih ahli
Ilmu, dan adapun apa yg disangka sebagian manusia bahwasanya sholat Ied tetap,sholat
Zuhur dan Jum'at juga demikian jika terdapat dalam satu waktu, dan ini adalah
pendapat yg lemah yang di tinggalkan dan tidak pernah di
amalkan oleh para Salaf, bahwasanya sholat ied terdapat perselisihan dalam
hukumnya ada yg berpendapat hukumnya Sunnah dan ini kebanyakkan
pendapat ahli Ilmu dan ada yg berpendapat Fardu kifayah dan inilah pendapat
Hanabilah, dan ada yg berpendapat Fardhu 'ain inilah pendapat yg di pegang
syaikhul Islam Ibnul Qoyyim, adapun Sholat Zuhur tidak ada khilaf(perselisihan)
diantara ahli Ilmu bahwasanya hukumnya Fardu 'ain, dan bagaimana kita
menegakkan sholat berbeda-beda dalam penghukumnya tetap wajib
dari yg wajib.
عضو الدعوة والإرشاد
٤ ذي الحجة ١٤٣٨
sumber :
pengalih bahasa Hanif abu Muhammad
6 Dzul Hijjah 1438 / 28/8/2017
0 komentar :
Posting Komentar
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka berbicaralah yang baik atau diamlah” (HR Bukhari, Muslim)