Berikut ini adalah delapan faedah pertemanan antara Hatim al-Ashim rahimahullah dengan Syaqiq al-Balkhiy rahimahullah yang kami nukilkan dari kitab "Mukhtasar Minhajul al-Qooshidin" karya Ibnu Qudamah al-Maqdisiy(wafat 620H) yang mana faedah dari nasehat tersebut sangat penting untuk kita yang hidup di zaman fitnah seperti saat ini,
Diriwayatkan dari Syaqiq al-Balkhiy rahimahullah bahwasanya beliau berkata kepada Hatim(Hatim al-Ashim) : sungguh engkau telah beteman denganku sejak lama, apa yang telah engkau pelajari?, kemudian Hatim menjawab : delapan permasalahan..
Pertama : sesungguhnya aku telah
melihat kepada suatu kecemasan, dan jika setiap seseorang ada hal yang di
cintai, jika telah sampai ke kubur maka terbagilah cintanya, maka aku
menjadikan apa yang aku cintai kebaikanku agar bisa menemaniku dalam kubur.
Kedua : aku telah melihat
kepada firman Allah ta’ala :
وَنَهَى
النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ
“Menahan diri dari keinginan hawa nafsunya”.
(QS.an-Nazi’aat :40)
maka aku bersungguh-sungguh
menolak hawa nafsu sampai aku tetap dalam ketaatan kepada Allah ta’ala.
Ketiga : Sungguh aku telah
melihat setiap seseorang yang bersamanya sesuatu yang berharga baginya dia akan
menjaganya, kemudian aku melihat kepada firman Allah ta’ala :
مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ ۖ وَمَا عِندَ اللَّهِ بَاقٍ ۗ
“Apa yang di sisimu akan lenyap,
dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal”. (QS.an-Nahl : 96)
dan ketika sesuatu menimpaku padanya
ada sebuah pelajaran, dan aku menghadap kepadanya agar aku berharga di
sisi-Nya.
Keempat : Sungguh aku telah
melihat manusia kembali kepada harta, nasab, dan kemuliaan, dan itu tidak ada artinya,
dan aku melihat kepada firman Allah ta’ala
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ
اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ
“Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kalian disisi Allah ialah orang yang paling takwa
diantara kalian”.(QS.al-Hujuraat : 13)
maka aku berusaha bertaqwa agar
aku mulia disisi-Nya.
Kelima : dan aku telah melihat
manusia diantara mereka saling hasad, kemudian aku lihat firman Allah ta’ala :
نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم
مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
“Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia”.
(QS. az-Zukhruf : 32).
Maka aku tinggalkan hasad.
Keenam : Aku melihat mereka
saling bermusuh-musuhan, maka aku melihat kepada firman Allah ta’ala :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ
عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ
“Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuhmu”.(QS.Faathir :6).
maka aku tinggalkan
bermusuh-musuhan dengan mereka dan aku menjadikan hanya syaithon saja musuhku.
Ketujuh : aku melihat mereka
menghinakan diri dalam mencari rezki, maka aku melihat kepada firman Allah
ta’ala :
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي
الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak
ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezekinya”.(QS.Hud :
6)
maka aku menyibukkan dengan apa
yang di perintahkan-Nya bagiku dan aku meninggalkan hartaku disisi-Nya.
Delapan : Aku melihat mereka
bertawakal dengan perdagangan mereka, dan apa yang mereka produksi, dan
sehatnya badan mereka, maka aku bertawakal kepada Allah ta’ala.
inilah nasehat yang di butuhkan setiap kita agar mudah menjalani kehidupan di akhir zaman ini, dan semoga saja bisa bermanfa'at..
akhukum fillah
Hanif abu Muhammad
6 Dzul-Qo'dah 1437/9 Agustus 2016
inilah nasehat yang di butuhkan setiap kita agar mudah menjalani kehidupan di akhir zaman ini, dan semoga saja bisa bermanfa'at..
akhukum fillah
Hanif abu Muhammad
6 Dzul-Qo'dah 1437/9 Agustus 2016
0 komentar :
Posting Komentar
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka berbicaralah yang baik atau diamlah” (HR Bukhari, Muslim)