Kezholiman itu ada dua macam, zholim mutlaq dan zholim terbatas sebagaimana di sebutkan Imam Adzhabi di kitabnya "Permasalahan Iman dan Apa yang Berhubungan Dengannya"
Adapun zholim mutlaq adalah kafir mutlaq, sebagaimana firman Allah ta'ala :
وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ.(Al-Baqarah.254)
"Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim".
Tidak ada bagi mereka syafa'at di hari kiamat sebagaimana firman Allah ta'ala :
مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ.(Ghafir.18)
"Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya."
Adapun kezholiman terbatas maka sesungguhnya di tandai dengan kezholiman seorang hamba terhadap dirinya dan kezholiman manusia terhadap sebahagiannya berkata Adam dan Hawaa
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا.(al-'Araf.23)
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri"
Dan juga perkataan Musaa
رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي.(al-Qasas.16)
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri"
Akan tetapi perkataan mereka mengkhabarkan tentang apa yang telah terjadi dan ini bukan perkara umum, adapun firman Allah ta'ala :
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ.(Ali Imraan.135)
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri"
Maka kalimat nakirah dalam susunan kalimatnya adalah syarat terserapnya setiap apa yang ada dalam kezholiman dirinya sebagaimana dalam firman Allah ta'ala :
فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ.(Faathir.32)
"lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri"
Dan perkara ini tidaklah memasukkan seseorang kedalam syirik akbar..
di nukil dari kitab مسألة الإيمان وما يتعلق بها Imam Adzhahabi
10 Syawwal 1436
10 Syawwal 1436
Abu Muhammad
0 komentar :
Posting Komentar
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka berbicaralah yang baik atau diamlah” (HR Bukhari, Muslim)